A. PENGERTIAN
PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah sikap manusia
yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya,
baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia
pasti mempunyai pandangannya masing-masing yang di jadikan pegangan,
pedoman,arahan, dan petunjuk hidup.
Macam-Macam Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan sumbernya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup seorang muslim didasari
oleh ajaran agama Islam yang bersumber pada Al Qur’an yang menempati posisi
sentral, yaitu umat tunduk kepada agama yang diyakininya melalui ulama dan
kitab suci yang disebutkan bahwa tujuan manusia hidup adalah mencapai ridha
Allah SWT dan mempercayai dan menaati Firman Allah.
Pengertian Ideologi
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani
“idea” dan “logos”. idea mengandung arti mengetahui pikiran, melihat dengan
budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu.
jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman,
pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.
Hak Ideologi
Hak Ideologi ada dua, yaitu :
1. Hak memperoeh kebebasan
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga Negara
B. CITA-CITA
Pengertian Cita-Cita
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan,
harapan, atau tujuan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau
salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai
oleh manusia melalui usaha.
Contoh Cita-Cita
Seseorang mempunyai cita-cita jadi
dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb
kedokteran dia stress, dan seterusnya. Tidak semua orang bisa menentukan
cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk
menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak.
C. KEBAJIKAN
Pengertian Kebajikan
Kebajikan adalah suatu tindakan,
perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik / baik atau dalam kondisi ideal
merupakan perilaku yang telah dapat mengikuti tuntunan watak sejati secara
alami.
Makna Kebajikan
Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang
terdiri atas jiwa dan badan. Manusia sebagai makhluk social pastinya saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Faktor-faktor yang Menentukan Tingkah Laku
Seseorang
Ada 3 faktor yang menentukan tingkah
laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah
ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan
hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah
dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
D. USAHA/PERJUANGAN
Pengertian Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk
hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat
hidup dan bertahan.
Ayat Al-Qur’an Tentang Usaha/Perjuangan
Sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi
Besar Muhannad S.A.W. yang ditunjukkan kepada para pengikutnya :
"Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah
kamu seakan-akan kamu akan mati bersok". Allah berfirman dalam Al-Quran
surat Ar-Ra'du ayat 11 : "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu
kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri".
E. KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Aliran-aliran Filsafat
1. Materialisme
Materialisme adalah paham filsafat yang
meyakini bahwa esensi kenyataan di dalamnya termasuk esensi manusia bersifat
material atau fisik. Materialis percaya bahwa tidak ada kekuatan spiritual di
balik gejala atau peristiwa yang bersifat material itu. Aliran materialis ini
termasuk dalam aliran atheis atau tidak mengenal Tuhan. Materialisme atau juga
bisa disebut dengan naturalisme percaya bahwa setiap gejala bisa dijelaskan
dalam hukum kausalitas, hukum sebab akibat atau hukum stimulus respons.
2. Idealisme
Idealisme meyakini bahwa kenyataan
sejati adalah bersifat spiritual. Para idealis percaya bahwa ada kenyataan
spiritual di belakang setiap kejadian. Esensi dari kenyataan spiritual ini
adalah berpikir (res cogitans). Dalam aliran idealis telah mengenal Tuhan.
Menurut aliran ini, sumber atau penggerak utama perilaku bukan kekuatan
eksternal (stimulus dan sistem syaraf pusat), melainkan kekuatan internal yakni
jiwa, yang hendak mewujudkan dirinya dalam menggapai nilai-nilai pribadinya.
3. Realisme
Dalam arti umum, realisme berarti
kepatuhan kepada fakta, kepada apa yang terjadi, jadi bukan kepada yang
diharapkan atau yang diinginkan. Akan tetapi dalam filsafat, kata realisme
dipakai dalam arti yang lebih teknis.
Dalam arti filsafat yang sempit,
realisme berarti anggapan bahwa obyek indera kita adalah real, benda-benda ada,
adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau kita
persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita.
Pengertian Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan / kepercayaan adalah sebuah
pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut
untuk menjadi pedoman hidup mereka yang berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup
walau bagaimanapun bentuknya. Terdapat langkah-langkah dalam berpandangan hidup.
Karena dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
1. Mengenal
2. Mengerti
3. Menghayati
4. Meyakini
5. Mengabdi
6. Mengamankan
SUMBER:
Comments
Post a Comment