Pengertian desa
atau pedesaan, termasuk ciri-ciri masyarakat desa
Desa adalah
kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota masyarakat
yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam dirinya.
Berikut
ciri-ciri masyarakat pedesaan :
1.
Didalam masyarakat pedesaan di
antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.
Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.
Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari pertanian
4.
Masyarakat tersebut homogen,
deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
Hakikat dan
Sifat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi
sangatlah ramah. Biasanya adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat
masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan
kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah
masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan,
sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas
dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar
dari hakikat itu.
Kegiatan
Masyarakat Pedesaan
Kegiatan utama penduduk wilayah/kabupaten/desa
berada disektor ekonomi primer yaitu bidang agraris, oleh karena lahan fertile yang
berlimpah. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah
untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat.
Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sector ekonomi sekunder yang meliputi
bidang industri, di samping sektor ekonomitersier yaitu bidang pelayanan jasa.
Jadi kegiatan di desa adalah mengolah alam untuk memperoleh bahan-bahan mentah,
baik bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Sistem nilai
dan budaya petani Indonesia
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain
sebagai berikut:
·
Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya
menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa,
kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang
nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan
bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas
berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
·
Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag
untuk mencapai kedudukannya.
·
Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan
masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa
lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil
yang membawa kekayaan bagi mereka).
·
Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau
bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang
adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan
alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
·
Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong,
mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
SUMBER:
Comments
Post a Comment